"Saya gak mau anak-anak saya seperti saya. Dulu saya gak sekolah karena gak ada biaya. Anak-anak harus sekolah setinggi mungkin, biar bisa angkat derajat kami sebagai orang tua yang seperti ini…" Kalimat penuh harap itu keluar dari Bu Siti Halimah (40 tahun), seorang ibu difabel dengan kelainan genetik langka yang membuat kedua kakinya melengkung ke dalam. Ia berjalan menggunakan dengkul dibantu tongkat, berkeliling kampung dari pagi hingga sore menjajakan kerupuk. Meski kerap dibully dengan sebutan “Si Kaki Pengkor” dan sering luka karena gesekan dengan jalanan, Bu Siti tak pernah menyerah. Semua ia lakukan demi masa depan anak-anaknya agar bisa bersekolah dan memiliki kehidupan yang lebih baik.

Suami Bu Siti hanyalah pemulung barang bekas dengan penghasilan tak lebih dari 30 ribu rupiah per hari. Sementara dari jualan kerupuk, Bu Siti hanya memperoleh sekitar 10–15 ribu sehari. Mereka tinggal di rumah kontrakan yang sederhana bersama kedua anak. Bahkan rumah lama mereka tak bisa ditinggali lagi karena bocor dan dindingnya rusak parah. Kini, kontrakan pun mulai menunggak. Namun Bu Siti tetap berjuang, walau harus diseret dengkul berdarah, walau dagangannya kadang tumpah dikejar anjing, walau sakitnya hanya bisa reda saat anak-anak mengurut kakinya sepulang berjualan.
Bu Siti menyimpan harapan yaitu ingin punya usaha kecil di rumah agar tak perlu berkeliling lagi, bisa memperbaiki tempat tinggal, dan memenuhi kebutuhan keluarganya. #KawanKebaikan mari bantu Ibu pejuang tangguh ini agar tetap bisa menghidupi keluarganya dengan layak. Semoga setiap donasi menjadi jalan hadirnya kehidupan yang lebih baik untuk Bu Siti dan anak-anaknya. Aamin
Legalitas
Nama |
: |
Yayasan Bantu Beramal Bersama |
Izin KEMENKUMHAM |
: |
AHU-0009568.AH.01.04.Tahun 2024 |
Izin Kemenkeu (NPWP) |
: |
19.875.390.7-542.000 |
Izin NIB |
: |
2706240049522 |
Izin Domisili |
: |
140/IV/2023 |
Izin Dinsos |
: |
846/564 |